Kamis, 03 November 2011

0 CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA

CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Sering terdengar keluhan dari remaja bahwa keluarga tidak mempunyai arti apaapa. Karena itu, jauh sebelumnya, arti keluarga sudah harus diterapkan supaya tetap mempunyai arti dan kelak bermanfaat bagi remaja guna-mempersiapkan kedewasaannya.

Sesungguhnya, banyak sekali faktor-faktor yang mendorong remaja menjadi nakal. Pendapat orang tentang kenakalan remaja tidak sama. Perbedaan itu timbul karena lingkungan dan situasi tempat remaja itu tinggal. Pengertian kenakalan remaja dapat diartikan sebagai ungkapan dari ketegangan perasaan, kegelisahan, dan kecemasan atau tekanan batin dari remaja itu sendiri.

Fungsi Keluarga Bagi Remaja
Ada tiga faktor yang merupakan fungsi dari keluarga seperti berikut ini.
  1. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan remaja akan keakraban dan kehangatan.
  2. Keluarga dapat memupuk kepercayaan diri anak dan perasaan aman untuk dapat berdiri sendiri dan bergaul dengan orang lain.
  3. Keluarga dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak.
Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai perbuatan-perbuatan yang mengganggu ketenangan dan kepentingan orang lain dan kadang diri sendiri. Biasanya kenakalan remaja pada umumnya adalah akibat dari kegagalan sistem kontrol diri. Yakni gagal mengawasi dan mengatur perbuatan dan inisiatif mereka. Jadi merupakan produk ketidakmampuan anak remaja dalam mengendalikan emosi primitif mereka, yang kemudian disalurkan dalam perbuatan kenakalan.

Kualitas rumah tangga atau - kehidupan keluarga memainkan peranan penting dalam membentuk kepribadian remaja. Oleh karena itu - tradisi, sikap hidup, kebiasaan, dan falsafah hidup keluarga besar sekali pengaruhnya dalam membentuk tingkah laku dan sikap setiap anggota keluarga. Dengan kata lain, tingkah laku orangtua yang cenderung kriminal mudah sekali menular kepada anaknya.

Tindakan kenakalan remaja dalam keluarga juga bisa disebabkan oleh banyak hal. Antara lain:
  • Anak kurang mendapat perhatian, kasih sayang dan tuntunan orangtua, karena ayah dan ibunya sibuk mengurusi permasalahannya serta konflik batin sendiri.
  • Anak-anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan dalam hidupnya. Mereka tidak dibiasakan berdisiplin dan mengontrol diri dengan baik. -
  • Kurang teraturnya pengisian waktu luang. Orangtua jarang memperhatikan cara-cara yang baik dalam-mengisi waktu luang bagi anak-anak. Akibatnya, banyak kegiatan-kegiatan yang sebenarnya diminati anak tetapi tidak disalurkan, sehingga timbul perbuatan negatif sebagai kompensasinya.
  • Tidak stabilnya keadaan sosial ekonomi suatu keluarga. Apabila' ' keadaan sosial dan ekonomi suatu keluarga tidak stabil, kemungkinan - anak akan mengalami guncangan sosial, sehingga timbul tindakan-tindakan yang dipandang sebagai kenakalan remaja.
  • Banyak film dan buku-buku bacaan yang tidak baik. Film dan buku-buku bacaan yang menggambarkan kejahatan banyak sekali disenangi kaum remaja. Jiwa yang tertekan membuat mereka mencari jalan penyaluran lewat tokoh-tokoh dalam buku-buku bacaan tersebut. Akhirnya secara tak sadar, mereka meniru pahlawan-pahlawan yang tidak bermoral dalam film atau bacaan itu.
  • Lingkungan tinggal juga berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Kurangnya, perhatian masyarakat terhadap pendidikan anak sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.

Hukuman Tidak Efektif
Untuk mengembalikan anak-anak yang nakal kepada budi pekerti yang baik, tidaklah mungkin melakukannya dengan hukuman fisik. Hukuman tersebut hanya berpengaruh dalam waktu singkat saja.

Memang, hukuman itu dapat menahan atau menggantikan kelakuan-kelakuan tersebut selama ' hukuman itu mengancam. Tetapi setelah itu, ia akan kembali kepada kelakuan-kelakuan yang tak baik apabila ketegangan perasaannya itu tetap tak terselesaikan. -

Guna menghindari anak dari kegelisahan dan kenakalan-kenakalan tersebut, cara-cara berikut dapat dilakukan.
  • Orangtua harus mengerti dasar-dasar pendidikan sehingga dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan yang diperlukan anak. Orangtua juga harus sedikit meninggalkan urusan karier untuk mengurusi masalah serta konflik yang dialami anak.
  • Pengisian waktu luang dengan teratur. Untuk mengeluarkan keinginan, semangat yang meluap dan mengurangi pikiran negatif perlu dicari jalan keluarga seperti kegiatan-kegiatan olah raga, penyaluran hobby anak dan sebagainya.
  • Penyaringan buku-buku bacaan dan film. Dalam hal ini orangtua harus mampu menyaring cerita atau film yang harus dibaca dan dilihat oleh anak-anak remaja. Dengan demikian, mereka memiliki nilai-nilai moral dan tidak menemukan teladan yang tidak baik dalam film maupun bacaan tersebut.
  • Membentuk markas-markas bimbingan dan penyuluhan. Dari pengalaman, banyak sekali anak-anak remaja yang menderita kegelisahan dan kebingungan karena mereka tidak mengerti akan pertumbuhan yang sedang mereka lalui. Oleh karena itu perlu adanya markas-markas penyuluhan dan bimbingan untuk menampung kesukaran-kesukaran mereka.
  • Pengertian dan pengalaman ajaran agama. Orangtua yang tidak mengerti akan ajaran agama tidak akan dapat memberikan didikan budi pekerti pada anak-anaknya. Oleh karena itu perlu disebarluaskan pengajaran agama yang murni dan tidak diwarnai kepentingan-kepentingan pribadi, ekonomi dan politik.
  • Orangtua perlu menunjukkan kesabaran dalam menghadapi perubahan tingkah laku remaja yang sulit diduga sifat, sikap dan jalan pikirannya.

Senin, 31 Oktober 2011

1 Cara Belajar yang Efektif


Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien
Hai teman-teman yang membaca blog ini,,jika anda seorang pelajar tentunya tidak asing lagi mendengar kata “Ujian”.. Mungkin sebagian orang beranggapan bahwa ujian itu tidak mengasyikkan,,karena mereka harus menyisihkan waktu mereka untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar nilai nya tidak menjadi jelek.
iNi teman2 tips-tips buat cara belajar yang efektif….Ada beberapa tip dalam mengembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien.yang terdiri dari

Fresh
Pastikan pikiran dan tubuh kalian harus Fresh,,pikiran harus fokus dari pelajaran,jangan ada masalah atau sesuatu yang dipirkan,jika ada lebih baik jangan belajar dulu,,karena hanya akan menghabiskan waktu belajar kalian saja,belum tentu apa yang kalian pelajari masuk ke otak. Jika sudah lebih fresh pikirannya baru deh belajar.
Tidak hanya pikiran tapi tubuh juga harus fresh,jika kita lelah lebih baik kita beristirahat sejenak jangan dipaksakan untuk belajar ,karena terkadang tubuh yang lelah membuat kita susah untuk berpikir.

Mood – Suasana Hati:
Ciptakan selalu mood yang positif untuk belajar. Ini bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadimu.

Understand – Pemahaman:
Tandai informasi bahan pelajaran yang TIDAK kamu mengerti dalam satu unit. Fokuskan pada unit tersebut atau menanyakan kepada teman di waktu sebelum kita memulai ujian atau melakukan beberapa kelompok latihan untuk unit itu.

Recall – Ulang:
Setelah belajar satu unit, berhentilah dan ulang bahan dari unit tersebut dengan kata-kata yang kamu buat SENDIRI, seperti membuat suatu singkatan yang mewakili suatu kata, atau hal-hal yang mudah kalian ingat

Energy – Stamina
Dalam proses belajar tentunya membutuhkan energy atau stamina yang cukup banyak, Oleh karena itu sebelum kita belajar pastikan dulu keadaan kita tidak lapar, jika lapar lebih baik kita makan terlebih dahulu, karena dengan makan membuat stamina kita kembali terisi lagi.

Digest – Telaah:
Kembalilah pada unit yang tidak kamu mengerti dan PELAJARI KEMBALI keterangan yang ada. Lihatlah informasi yang terkait pada artikel, buku teks atau sumber lainnya, atau diskusikan dengan teman atau guru/dosen.

Expand – Kembangkan:
Jangan membiasakan diri mengcopy semua kalimat atau penjelasan yang ada dibuku,karena hanya membutuhkan waktu yang lama dan terkadang ketika ujian membuat kita “blank”,,oleh karena itu lebih baik lagi jika kita hanya menghapal kata kunci atau yang menurut kalian kalimat yang penting, dari situ kalian bisa kembangkan lagi yang intinya sama dengan yang ada di buku.

Review – Pelajari Kembali:
Pelajari kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari. Ingatlah strategi yang telah membantu kamu mengerti dan/atau mengingat informasi. Jadi, terapkan strategi tersebut untuk cara belajarmu berikutnya.


TeriMakasih sUdah Berkunjung Ke Blog Ini

 

Deny Febri Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates